Datu memiliki dua pengertian :
* Datu yang berarti penguasa/pemimpin/raja, istilah ini dipakai di Kalimantan Timur bagian utara, misalnya Raja Tidung dan Raja Bulungan bergelar Datu. Di lain tempat gelar datu mengalami perubahan menjadi Datuk, Dato', Ratu, Latu dan seringkali sudah memiliki makna atau pengertian yang khusus pula, misalnya di Malaysia ada Datuk Siti Nurhaliza (bukan Dato').
* Datu yang berarti buyut, dipakai dalam bahasa Banjar dan bahasa Brunei. Dalam bahasa Brunei nenek moyang disebut datu nini, sedangkan dalam bahasa Banjar disebut nini datu. Di Kalimantan Selatan para alim ulama (sunan) yang sudah lama meninggal pada zaman lampau, oleh generasi sekarang sering pula disebut dengan tambahan Datu di depan namanya, misalnya Datu Kalampaian, Datu Nuraya, Datu Ingsat dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar