Saat kita menggunakan sebuah desain dengan jquery, kita harus memahami fungsi yang tercipta. Banyak desain lama dan baru juga menggunakan jquery.1.2.6.js misalnya. Banyak desain yang memanfaatkan jquery.1.2.6.js sebenarnya bisa berfungsi sama dengan menggantinya dengan jquery.1.3.2.js. Jadi ketika anda harus menambahkan jquery.1.2.6.js, sementara blog sudah memasang jquery.1.3.2.js atau jquery.1.3.2.min.js, maka kenapa pula harus menambahkan jquery.1.2.6.js. Penambahan jquery baru seperti di atas sebenarnya sudah tidak diperlukan lagi karena fungsi sudah tercover melalui jquery.1.3.2.js. Demikian juga saat sebuah desain baru menggunakan jquery.1.4.2.js. Akan lebih baik seandainya anda coba dulu dengan memanfaatkan jquery.1.3.2.js yang sudah dimanfaatkan/terpasang. Jika cukup dengan jquery.1.3.2.js dan desain berjalan sempurna, maka jquery baru tidak diperlukan lagi. Menambah jquery baru sama artinya dengan menambah beban tak perlu yang akan semakin memperberat beban dan loading blog. Hal-hal yang seperti ini teramat sering terjadi dan umumnya disebabkan masih terbatasnya pemahaman blogger terhadap kode HTML, atau javascript. Satu hal yang wajar dan dapat dimaklumi karena 99% blogger tumbuh dan berkembang dari basic pengetahuan diluar desain blog.
Beberapa catatan di bawah ini mungkin bisa anda manfaatkan ketika menggunakan jquery, terutama jquery.1.2.6.js, jquery.1.3.2.js, jquery.1.4.1.js dan jquery.1.4.2.js.
* jquery.js (tanpa min) dan jquery.min.js (menggunakan min), keduanya mempunyai kegunaan dan fungsi sama. Penggunaan "min" menandakan bahwa jquery tersebut telah di kompres (compress) hingga muatan atau bebannya telah terkurangi dengan tujuan untuk mempercepat waktu loading. Compress jquery dilakukan dengan menghilangkan beberapa keterangan dan spasi yang sebenarnya berfungsi untuk memudahkan pengguna saat membuat desain baru dengan memanfaatkan jquery. Kesimpulannya jika anda hanya sekedar pengguna lebih baik menggunakan jquery.min.js agar loading blog lebih cepat.
* Saat sebuah desain baru ingin anda gunakan, dimana desain tersebut menggunakan jquery.1.2.6.js (atau min), jquery.1.4.1.js (atau min), dan jquery.1.4.2.js (atau min), maka lebih baik coba dulu menggunakan jquery.1.3.2.min.js. Apabila desain bisa bekerja secara sempurna dengan jquery.1.3.2.min.js, maka jquery dalam desain baru tersebut dapat di cover dengan menggunakan jquery.1.3.2.min.js.
* Sebaliknya, bila ada sebuah desain baru hanya dapat berfungsi menggunakan jquery.1.4.2.js, maka sebaiknya seluruh desain yang menggunakan jquery.1.2.6.js, jquery.1.3.2.js atau jquery.1.4.1.js di coba dengan jquery.1.4.2.min.js. Apabila bisa berfungsi baik maka anda cukup gunakan jquery.1.4.2.min.js untuk meng-cover seluruh kebutuhan penggunaan jquery.
* Demi lancarnya (mengurangi trouble) penggunaan jquery, sebaiknya gunakan link:
klik
* Pasanglah link jquery di atas tag pembuka <head> atau di bawahnya dengan posisi paling atas dibandingkan javascript yang lain. Jadi setelah link jquery baru diikuti link-link javascript yang lain.
* Jika sudah cukup memahami cara pencarian kode html dalam template dan pemasangan kode di luar penggunaan "Add a Gadget", sebaiknya simpan link jquery di atas atau di bawah kode <head> karena jika sebuah desain menggunakan jquery sebagai dasar pembuatan desain maka script desain baru harus selalu berada di bawah link jquery. Jika jquery sudah berada di atas atau di bawah kode <head>, maka secara otomatis semua script yang dibuat untuk sebuah desain baru akan selalu berada di bawah jquery yang link-nya terpasang di bagian teratas blog (dekat <head>).
Semoga bermanfaat!
sumber google ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar